Dalam suasana khidmat, umat Gereja St. Fransiskus Xaverius pada Kamis, 17 April 2025 mengenang Perjamuan Terakhir, saat Yesus Kristus menyerahkan diri-Nya dalam rupa roti dan anggur sebagai Tubuh dan Darah-Nya.
Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus mempersembahkan roti dan anggur sebagai Tubuh dan Darah-Nya tanda kasih yang tak terbatas. Dalam Misa Kamis Putih ini, umat diajak untuk memperbarui rasa syukur atas anugerah Ekaristi, yang menjadi sumber kekuatan dan kesatuan dalam kehidupan menggereja.
Perayaan Kamis Putih tahun ini mengajak kita untuk merenungkan makna kasih yang diwujudkan melalui pelayanan dan pengorbanan, sebagaimana telah diteladankan oleh Yesus saat membasuh kaki para murid-Nya.
Pembasuhan kaki menjadi tanda nyata dari kasih Yesus yang merendahkan diri-Nya sebagai pelayan. Dalam Misa Kamis Putih ini, Romo membasuh kaki 12 orang pada tahun ini perwakilan dari OMK Wilayah. Lambang dari panggilan setiap orang beriman untuk melayani dengan rendah hati, ditengah kehidupan keluarga, lingkungan dan masyarakat yang penuh dinamika. Peristiwa ini menjadi dasar dari Sakramen Ekaristi, pusat hidup iman umat Katolik. Dalam homilinya, Pastor Paroki mengajak umat untuk merenungkan kembali makna Ekaristi bukan hanya sebagai perayaan liturgis, tetapi sebagai panggilan untuk hidup dalam kasih, setiap hari dan dalam setiap relasi.
Setelah misa, umat diajak untuk berjaga dan berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus, menghayati saat-saat Yesus di Taman Getsemani. Adorasi ini menjadi kesempatan untuk berdiam bersama Tuhan, menyerahkan seluruh hidup dan pergumulan kita dalam keheningan kasih-Nya. Misa Kamis Putih bukan hanya sebuah perayaan liturgi, tetapi perjumpaan yang dalam dengan Yesus yang mengasihi dan melayani. Semoga perayaan ini menginspirasi kita semua untuk hidup dalam kasih, melayani dengan rendah hati, dan bersatu dalam Ekaristi sebagai satu tubuh Kristus.
